Kisah Sukses Tokoh Sasak
Mengenal Lebih Jauh Tokoh Sukses Sasak di Mata Internasional, Kurtubi
Latar Belakang
Tokoh
sasak ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang sudah berpengalaman lebih lama
di dalam dunia perminyakan dan gas di Indonesia dan internasional. Beliau
merupakan alumni FE UI angkatan 1986. Beliau memiliki banyak pengalaman terutama
di dalam pengalaman di dunia kerja antara lain
1. 2007-2007, PERTAMINA, PENSIUNAN
2. 2007-2007, PT NEWMONT NUSA TENGGARA, KOMISARIS
3. 2000-2000, CPEES, DIREKTUR, JAKARTA
4. 2005-2005, PASCASARJANA FEUI DAN UNIVERSITAS PARAMADINA, PENGAJAR, JAKARTA
1. 2007-2007, PERTAMINA, PENSIUNAN
2. 2007-2007, PT NEWMONT NUSA TENGGARA, KOMISARIS
3. 2000-2000, CPEES, DIREKTUR, JAKARTA
4. 2005-2005, PASCASARJANA FEUI DAN UNIVERSITAS PARAMADINA, PENGAJAR, JAKARTA
Pendidikan
1963-1966,
SLTP, SMP NEGERI II, MATARAM
1966-1969, SLTA, SMA NEGERI, MATARAM
1982-1986, S1, UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA
1991-1993, S2, COLORADO SCHOOL OF MINES, COLORADO
1994-1996, S2, ENSPM
1996-1998, S3, COLORADO SCHOOL OF MINES, COLORADO
1966-1969, SLTA, SMA NEGERI, MATARAM
1982-1986, S1, UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA
1991-1993, S2, COLORADO SCHOOL OF MINES, COLORADO
1994-1996, S2, ENSPM
1996-1998, S3, COLORADO SCHOOL OF MINES, COLORADO
Perjalanan Politik
Dewan
Pakar ICMI (2005)
Deklarator Gerakan PEmantapan Pancasila (2012)
Deklarator Gerakan PEmantapan Pancasila (2012)
Kinerja
Perusahaan Listrik Negara
Pada
13 April 2015 Kurtubi meminta tolong agar PLN memberikan data kepada
Komisi 7 harga cost untuk energi primer, energi batu bara, dan
lain-lain. Secara nasional, rencana PLN masih belum memenuhi tujuan bersama
untuk meningkatkan elektrifikasi rasio dan meningkatkan kehandalan (menghindari
listrik yg hidup mati). Kurtubi melihat hal ini belum menjadi bagian di rencana
PLN. Faktanya konsumsi listrik per kapita kita masih sangat rendah. Masih 1/6
dari konsumsi listrik per kapita Malaysia. Bagaimana pemanfaatan tenaga
nuklir secara konkret? Kemudian ternyata NTB paling buruk elektrifikasinya dan
pembiayaan listrik di NTB paling mahal. NTB dan NTT elektrifikasinya juga harus
ditingkatkan. Untuk 20 MW panas bumi kenapa tidak dimanfaatkan? Prosedur
investasi harus dipermudah dan dipercepat.
Kenaikan
Harga BBM
Pada
30 Maret 2015 - Kurtubi akui hitungan Alpha dan MOPS yang ditunjukkan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (MenESDM) sudah benar. Faktanya adalah Dollar amat kuat
terhadap Rupiah. MOPS juga meningkat sehingga pelan-pelan harga minyak dunia
naik. Kurtubi menyoroti masalah frekeunsi kenaikan harga. Menurut Kurtubi
setiap kali naik, kenaikan harga menimbulkan kekacauan dalam harga barang, jasa
dan tarif angkutan umum. Kurtubi menilai ini berbahaya karena harga BBM
dampaknya asimetris antara kenaikan dan penurunan. Kurtubi desak ke MenESDM
untuk juga melakukan sosialisasi yang intensif kepada publik apabila mekanisme
kenaikan harga BBM dilakukan berdasarkan kesapakatan. Kurtubi saran ke MenESDM
agar frekuensi kenaikan harga BBM jangan setiap bulan.
Kurtubi
juga menyoroti industri migas Indonesia yang terpuruk karena kurangnya kilang
minyak di Indonesia. Kurtubi menilai salah kebijakan yang mengharuskan untuk
membeli BBM yang dikonsumsi di pasar minyak internasional. Menurut Kurtubi ini
penyebab utama kenapa harga BBM amat mudah terguncang fluktuasi mata uang
Rupiah karena Indonesia amat kurang kilang minyak.
Anggaran
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Pada
10 Februari 2015 Kurtubi menilai masih terlalu sedikit program KemenESDM
yang mengkonversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG). Menurut Kurtubi bila
infrastruktur gas sudah mencukupi kita tidak akan ada masalah dengan BBM.
Kurtubi saran untuk KemenESDM mempertimbangkan memperbanyak infrastruktur gas.
Apabila infrastruktur gas mau diberikan ke Perusahaan Gas Negara (PGN), maka
Kurtubi saran agar KemenESDM membeli balik (buy back) PGN. Apabila tidak
ke PGN, Kurtubi saran agar Pertamina yang membeli infrastruktur gas tersebut.
Kurtubi menggaris bawahi bahwa belum ada diskusi mengenai Cost
Recovery tetapi sudah disetujui
Cost Recovery sebesar USD16.5 milyar. Kurtubi menilai persetujuan ini aneh.
Rekomendasi
Tim Reformasi Tata Kelola Migas Untuk Penghapusan BBM Premium
31
Desember 2014, kepada Waspada.co.id (blog) Kurtubi menyampaikan bahwa ia
menyambut baik rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus BBM
Premium.
Kurtubi
menyebutkan: "Saya melihat niat mereka baik. Lagipula di Asia Tenggara
tidak ada lagi yang mengimpor RON 88. Kita bisa saja dimainkan terus oleh mafia
kalau begitu," (baca
disini)
Pada
27 Januari 2015, Kurtubi mengingatkan pentingnya memulai proses pembenahan
tata kelola migas Indonesia secepat mungkin dan meminta Menteri ESDM untuk
mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan Perppu.
Smelter
Freeport
27
Januari 2015, saat rapat Freeport dengan Komisi 7 berlangsung, Kurtubi
menanyakan pada pihak Freeport, apakah ada hasil lab yang dilaporkan tentang
kandung emas, perak dan tembaga dari pengiriman konsentrat. Kurtubi ingin
Freeport memberikan laporan keuangan lengkap, yang menyertakan revenue dan cost
dari emas, tembaga, perak. Menurutnya, ini adalah kelemahan dari host country,
yang tidak tahu-menahu tentang cost dari produksi. Kurtubi juga menghimbau agar
DPR diberikan izin untuk menggunakan auditor kedua atau ketiga di samping
auditor Freeport sendiri.
Membangun
smelter menurut Kurtubi, adalah untuk keuntungan Freeport sendiri. Menurutnya
Freeport dapat membangun smelter di Papua dengan mudah. Ia tak mengerti apa
yang jadi kendala.
Menurut
Kurtubi, royalti yang diberikan kepada negara juga harusnya min. 21%, bukannya
malah hanya 1%.
Kurtubi
juga diwawancarai oleh Tim WikiDPR mengenai Freeport dan Newmont pada tanggal
30 Januari 2015. Wawancara bisa dibacadi
sini
Sonangol
Pada
27 Januari 2015, Kurtubi menyarankan pemerintah untuk melakukan kerja sama
sebanyak mungkin untuk membangun kilang minyak demi swasembada BBM.
Kurtubi terbuka untuk pemerintah menjajaki kerjasama dengan Aramco, Sonangol,Lukoil, dll.
Sumber: http://wikidpr.org/
Post a Comment